Kenalan yuk dengan Komikus Kak Matto

Halo semuaaa~! Setelah membahas event komik yang membuka gerbang kerja di industri perkomikan, Ara kembali melanjutkan perjalanan ke sisi lain Kota Jogja untuk menemui orang-orang yang memulai karir profesionalnya dari circle dan komunitas! Kakak-kakak keren ini juga ikut andil dalam perkembangan industri komik Indonesia, terutama di Yogyakarta, lho! Yuk kenalan dengan Kak Matto, pendiri Lesehan Studio dan komikus "5 Menit Sebelum Tayang"!

𝙃𝙖𝙡𝙤, 𝙆𝙖𝙠! 𝘼𝙧𝙖 𝙗𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠, 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙪𝙣𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙘𝙪 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙞𝙧 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙗𝙞𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠?

Halo Ara!
Semua bermula saat saya masih sekolah di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa). Saya memilih sekolah di sana dengan harapan dapat lingkungan yang mendukung untuk cita-cita menjadi komikus. Berawal dari harapan itu, saya mengajak teman-teman seangkatan dan adik kelas untuk membuat komunitas komik beranggotakan belasan orang. Kegiatannya mulai dari menggambar, bikin komik, sampai bikin majalah dinding yang ada komiknya. Rasanya dulu kami juga sempat ikut pameran atau event Jejepangan.

Nah, komunitas itulah yang menjadi cikal bakal studio yang cukup dikenal di masanya sebagai studio yang memproduksi komik dari Yogyakarta, yaitu Lesehan Studio. Nama-nama anggotanya juga cukup dikenal sampai sekarang.

𝙒𝙖𝙝, 𝙠𝙚𝙧𝙚𝙣! 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙙𝙞𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝, 𝙮𝙖? 𝙒𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙞𝙩𝙪, 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙤𝙩𝙞𝙫𝙖𝙨𝙞 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙤𝙢𝙪𝙣𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙇𝙚𝙨𝙚𝙝𝙖𝙣 𝙎𝙩𝙪𝙙𝙞𝙤?

Saat itu saya benar-benar ingin menjadi komikus profesional yang hidup dari komik. Selain bisa berjuang bersama-sama, keberadaan studio tersebut bisa menjadi wadah orang-orang baru yang punya keinginan yang sama.

𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣, 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙖𝙨𝙮𝙞𝙠, 𝙮𝙖! 𝘼𝙥𝙖 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙧𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙖?

Tentu saja banyak. Contohnya saat anggota kami berhasil menerbitkan beberapa komik yang, kalau dipikir-pikir lagi, itu keren, gila, sekaligus naif. Komik "1SR6" karya saya sendiri, "Jalan Komik"-nya Bayu dan Fajar, "Creator Jade"-nya Alfa... Hmm, hal-hal sesimpel gambar bersama, ngobrol soal komik, makan bareng di warung lesehan itu pun hal yang seru bagi saya.

𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙨𝙮𝙞𝙠 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩! 𝘼𝙧𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣 𝙠𝙪𝙢𝙥𝙪𝙡 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠 𝙗𝙖𝙧𝙚𝙣𝙜 𝙣𝙞𝙝!

Namun ada juga hal yang menantang, seru, sekaligus sedih, yakni ketika kami membuat majalah komik bulanan "Wookwook Magz". Majalah itu berisi komik-komik yang menurut saya sudah bagus secara kualitas. Ada "Mallique" karya Alhamra, "1000 Gigavolt" dari Bayu, "Soul of Nature"-nya Adhi, "Juicy Stars" dari Andri, "Relic" buatan Alfa dan Albert, "Si Kijang"-nya Fajuun, dan lain-lain. Menantang karena terlalu ambisius untuk studio yang baru tumbuh, seru karena bisa membuat komik yang diterbitkan secara mandiri oleh Lesehan Studio, sedih karena proyek tersebut harus berakhir di tengah jalan.

𝙃𝙪𝙚𝙚𝙚, 𝘼𝙧𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙠𝙪𝙩 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙝. 𝙏𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙪𝙙𝙖𝙝, 𝙮𝙖. 𝙊𝙝 𝙞𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙠, 𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙪𝙣𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙩𝙪𝙙𝙞𝙤 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙪𝙝 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙧𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞?

Tentu saja, pengaruhnya sangat besar. Relasi yang saya punya sekarang ada berkat studio, akumulasi pengalaman, pengetahuan, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai ketika masih berjuang di studio.

𝙅𝙖𝙙𝙞, 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙖𝙙𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖, 𝙆𝙖𝙠? 𝙉𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜-𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜, 𝘼𝙧𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣, 𝙣𝙞𝙝. 𝙒𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙨𝙩𝙪𝙙𝙞𝙤 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛 𝙙𝙞 𝙞𝙣𝙙𝙪𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠𝙖𝙣, 𝙖𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙚𝙫𝙚𝙣𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙤𝙠𝙤𝙝 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙠𝙪𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠?

Saat itu ada event seperti POPCON ASIA dan Comifuro. Mangafest juga sudah ada. Publishernya ada... Hmm, tentu saja Koloni, Makko (saat ini sudah tidak ada), Re:ON, dan Ngomik (digital comic platform model content generator).

Untuk komikus ada Is Yuniarto, Sweta Kartika, Alex Irzaqi, C. Suryo Laksono, Azisa Noor, Ockto Baringbing, Kurnia Harta Winata, dan masih banyak lagi.

𝙃-𝙝𝙚𝙗𝙖𝙖𝙖𝙩! 𝙏𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙪𝙡𝙪, 𝙮𝙖. 𝙊𝙝 𝙞𝙮𝙖, 𝙆𝙖𝙠. 𝘼𝙧𝙖 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠 𝙟𝙪𝙜𝙖, 𝙡𝙝𝙤! 𝘽𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙞𝙧 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙣𝙨𝙥𝙞𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖?

Saya pertama kali membuat komik ketika masih sekolah di SMSR, di komunitas yang kami bikin. Saat itu saya sempat dapat juara 2 di lomba komik yang diadakan Akademi Samali.

Sekitar tahun 2009 saya membuat Lesehan Studio, lalu menerbitkan buku pertama “1SR6” di tahun 2011, dan berikutnya ikut komik kompilasi “Koloni Jagoan” dengan judul “Emperor Crown”. Setelah itu, saya membuat komik “5 Menit Sebelum Tayang” bersama Ockto Baringbing untuk diterbitkan di Penerbit MAKKO. Komik ini juga mendapat Silver Award di International Manga Award ke-6. Kejadiannya berbarengan dengan pembuatan “Wookwook Magz”.

Berikutnya saya juga membuat komik-komik lain baik yang pendek maupun panjang sambil meniti karir di bidang ilustrasi buku anak.

𝙒𝙪𝙞𝙝, 𝙠𝙚𝙧𝙚𝙣 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩! 𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖?

Saat ini saya sedang merintis penerbitan kecil untuk buku anak-anak. Tentunya saya juga ingin merambah ke penerbitan komik suatu saat nanti.

Ngomong-ngomong, "5 Menit Sebelum Tayang" baru saja tamat setelah satu dekade lebih, lho. Jilid terakhir dari komik 5 volume ini rilis resmi bulan ini, tepatnya tanggal 16 Agustus 2023.

𝙔𝙚𝙚𝙚𝙞! 𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙠 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙢𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠𝙣𝙮𝙖! 𝘼𝙧𝙖 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙨𝙪𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙞! 𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝘼𝙧𝙖 𝙥𝙖𝙢𝙞𝙩, 𝙖𝙥𝙖 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙢𝙖𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙪𝙣 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙞𝙣𝙙𝙪𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙞𝙠?

Gaspol saja ngomiknya! Diselingi dengan belajar dan menambah wawasan. Berjejaring juga perlu, bisa dimulai dengan komunitas tentunya.

𝙎𝙞𝙞𝙥! 𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣 𝘼𝙧𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠, 𝙙𝙚𝙝! 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙖𝙩𝙖𝙨 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖, 𝙠𝙖𝙠! 𝙎𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙟𝙪𝙢𝙥𝙖 𝙙𝙞 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩𝙖𝙣!

Narasumber: Matto Haq
Penulis: MatchaPafe
Editor: Cheezemate
Sumber Foto: Matto Haq